Selasa, 23 Juni 2015

SIKAP PEMERINTAH AUSTRALIA TERHADAP PENGUNGSI

Pemerintah Diminta Laporkan Australia kepada PBB

Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI Tubagus Hasanuddin mendesak pemerintah Indonesia melaporkan aksi penyuapan yang dilakukan Australia terhadap imigran dan nahkoda kapal ke badan pengelola pengungsi pada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Hal itu disampaikannya pada diskusi "Menjaga Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (22/6/2015).

"Apalagi, penghalauan imigran dan penyuapan itu diarahkan ke wilayah Indonesia," kata Tubagus Hasanuddin. 

Menurut Hasanuddin, dengan melaporkan UNHCR PBB, maka dunia internasional dapat mengetahui perilaku Australia. Penghalauan pengungsi dan memberikan uang agar mengarah ke wilayah Indonesia, menurut dia, sama dengan melarang orang mencuri di negara sendiri tapi melakukannya di negara lain. 

"Para penyelundup manusia tersebut adalah kapten dan para awak kapal pembawa imigran yang mengaku disuap oleh pejabat Australia," kata dia. 

Menurut dia, suap itu tujuannya agar para penyelundup manusia pembawa 65 pencari suaka asal Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka itu masuk ke wilayah Indonesia. Hasanuddin menambahkan, Indonesia terus memperkuat pertahanan negara terutama di wilayah berbatasan dengan negara lain.

Ia menjelaskan, ada 10 batas laut Indonesia dengan negara tetangga seperti Australia, Philipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Timor Leste, Singapura, dan India, yang belum terselesaikan.

"Batas wilayah laut dengan Malaysia, terus mengalami pasang surut konflik. Padahal, sebagai negara serumpun seharusnya masalah kedua negara tidak perlu dibesar-besarkan, cukup diselesaikan secara musyawarah kedua negara," ujar Hasanuddin.

http://nasional.kompas.com/read/2015/06/22/19373211/Pemerintah.Diminta.Laporkan.Australia.kepada.PBB

DPR: Pemerintah Indonesia Harus Protes Keras Australia Terkait Imigran


Wakin Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais mengatakan pemerintah Indonesia harus melakukan protes keras terhadap cara Australia, yang menyogok kru pembawa pencari suaka untuk kembali ke Indonesia.
"Cara-cara seperti itu merangsang perilaku koruptif di atas solidaritas kemanusiaan," tegasnya di Jakarta, Selasa (16/6).
Menurutnya, penolakan Australia terhadap pencari suaka bertentangan dengan kewajiban Australia sebagai negara peserta Konvensi PBB mengenai pengungsi tahun 1951.
"Ada sekitar 10 ribu pencari suaka dan pengungsi di Indonesia (mayoritas asia barat dan timur tengah) yang menunggu untuk diproses di Australia," katanya.
Politikus PAN itu mengungkapkan kemampuan (anggaran) untuk mengakomodasi pencari suaka transit Indonesia cuma 2.000 pengungsi.
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berpendapat sikap Pemerintah Australia terhadap para pencari suaka atau imigran secara etika tidak tepat terkait pernyataan beberapa pejabat Australia, yang mengaku membayar ribuan dolar untuk mendorong perahu pencari suaka kembali ke Indonesia.
"Ini konteksnya, masih dalam konteks politik. Tapi dari sisi etika itu tidak pas perbuatan seperti itu. Itu yang saya pandang," kata Panglima TNI.
Bila melihat panjang batas garis pantai Indonesia yang mencapai 81.000 kilometer dengan kekuatan angkatan bersenjata dalam hal ini TNI Angkatan Laut (AL) masih belum memadai, ujar dia.
"Akibatnya, pengawasan kurang maksimal. Sehingga ada beberapa sektor yang kadang-kadang kita kecolongan. Ini mesti harus menjadi atensi kita semuanya ke depan dengan serius," katanya.
Karena titik beratnya dalam konteks itu adalah bukan hanya kemampuan kapal dan kemampuan radar yang dimiliki, serta kemampuan dukungan dan sebagainya.
"Kalau itu bagian dari kekurangan kami, kita akan selalu evaluasi," ucapnya.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/06/16/nq1in3-dpr-pemerintah-indonesia-harus-protes-keras-australia-terkait-imigran

MASA DEPAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA

Sanksi FIFA: Masa depan timnas Indonesia 'makin suram'


Masa depan tim nasional sepak bola Indonesia dikhawatirkan makin terpuruk setelah FIFA memberikan sanksi berupa larangan berlaga di ajang internasional, kata seorang pengamat.
"Peringkat sepak bola Indonesia bakal turun terus, karena kita tidak bisa mengikuti turnamen dunia yang masuk agenda FIFA dan lainnya," kata pengamat sepak bola Andi Bachtiar Yusuf kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Minggu (31/05).
Menurutnya, sangat mungkin timnas Indonesia bisa berada di urutan paling bawah setelah sanksi FIFA itu turun. "Karena untuk menggelar uji coba (dengan negara lain) saja bakal susah."
Kementerian Pemuda dan olah raga meminta masyarakat tidak perlu meratapi secara berlebihan sanksi FIFA tersebut.
"Sanksi FIFA ini tak perlu diratapi secara berlebihan. Memang kita dihadapkan pada pilihan sulit, karena sementara waktu kita harus prihatin tidak bisa menyaksikan timnas dan klub yang tak bisa berlaga di ajang internasional," demikian rilis resmi Kementerian Pemuda dan olah raga, Minggu (31/05).

Indonesia dijatuhi sanksi larangan berkiprah di laga internasional, karena pemerintah Indonesia -melalui Kemenpora- dianggap telah mencampuri urusan internal PSSI.
Pertengahan April lalu, Kemenpora memberikan sanksi pembekuan kepengurusan PSSI karena dianggap tidak mentaati hasil rekomendasi Badan Olahraga profesional Indonesia (BOPI).
Rekomendasi itu menyatakan, PSSI dilarang menyertakan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dalam liga sepak bola karena adanya dualisme kepemimpinan.
Dalam perjalanannya, PSSI tetap mengizinkan Arema dan Persebaya bertanding, awal Maret 2015 lalu.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/05/150530_indonesia_menpora_sanksififa

FIFA Bergeming, Masa Depan Sepak Bola Indonesia di Ujung Tanduk

Indonesia diambang sanksi FIFA. Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti memastikan posisi otoritas sepak bola dunia itu tetap pada keputusan mereka yang telah disampaikan melalui suratnya kepada PSSI, bahwa FIFA akan menjatuhkan sanksi suspensi terhadap sepakbola Indonesia.

Dari arena Kongres FIFA di Zurich, Swiss, La Nyalla menyampaikan situasi terkini soal sikap FIFA terhadap kekisruhan yang terjadi di sepak bola Indonesia, Kamis (28/5/2015). Lewat surat terbuka yang dirilis laman resmi PSSI, La Nyalla mengungkapkan kegelisahannya jelang penjatuhan sanksi oleh FIFA jika Menpora tidak mencabut SK nomor 01307 tahun 2015 tentang Sanksi Administratif terhadap PSSI.

"Saya mohon maaf kepada seluruh pecinta dan keluarga besar sepak bola Indonesia bahwa upaya dan usaha PSSI agar Menpora mencabut SK tersebut belum berhasil sampai hari ini," tulis La Nyalla.

Menurut La Nyalla, masa depan sepak bola Indonesia kini di ujung tanduk karena Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya. Sehingga penjatuhan sanksi FIFA semakin menjadi keniscayaan seiring batas waktu yang diberikan FIFA hingga tanggal 29 Mei 2015.

"Meskipun semua mengetahui bahwa telah banyak pihak, mulai dari Wakil Presiden, DPR dan DPD RI, Ketua Umum KONI dan KOI, juga Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), tokoh masyarakat hingga istri para pemain sepak bola dan masyarakat luas, menyuarakan hal yang sama, yakni meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI demi menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA, namun Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya."

La Nyalla juga membeberkan kerugian jika FIFA sampai menjatuhkan sanksi. Selain kegiatan timnas berhenti, denyut nadi sepak bola yang memompa dinamika sosial dan ekonomi akan berhenti. Dan, yang tak kalah penting, olah raga pemersatu dan perekat bangsa ini akan mati suri.

Dalam bagian akhir suratnya, La Nyalla berharap dalam sisa waktu dua hari yang ada, mampu dimanfaatkan oleh Menpora untuk mengambil keputusan terbaik bagi bangsa Indonesia dengan mencabut SK tersebut.

source: http://soccer.sindonews.com/read/1006384/58/fifa-bergeming-masa-depan-sepak-bola-indonesia-di-ujung-tanduk-1432799718

PRESTASI INDONESIA DI SEAGAMES

Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Suwarno angkat bicara soal prestasi Indonesia yang hanya menempati posisi lima di SEA Games 2015. Menurutnya, prestasi itu sudah sesuai dengan perhitungan dan prediksi Prima sebelumnya.

"Saya tidak pernah kaget dengan hasil itu karena sejak awal saya sudah bilang kalau Indonesia hanya mampu meraih 46 medali emas. Hasilnya? justru lebih satu, 47 emas," kata Suwarno ketika ditemui di Kantor Satlak Prima, Senayan, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Menurut Suwarno, jika ada perbedaan antara target dari Prima dengan target yang dicanangkan PB dan pemerintah, hal itu sudah diketahui bersama sejak awal sebelum keberangkatan kontingen Indonesia ke Singapura. 

Dia mengatakan, sejak pertama memang target yang diperhitungkan Prima adalah 48 emas. Belakangan target memang bergeser karena melihat perkembangan ujicoba dan training camp yang dilakukan oleh masing-masing cabang olahraga. Akhirnya Prima memperhitungkan hanya 46 medali emas. 

Sementara itu, pemerintah dan PB tetap bersikukuh dengan target peringkat dua dan torehan 82 medali emas meski belakangan saat keberangkatan target diturunkan menjadi 68 emas.

"Saya juga tidak tahu landasan pemikiran Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi olahraga Kemenpora Djoko Pekik sampai bisa menargetkan urutan kedua itu bagaimana. Karena sejak awal saya sudah bicara prediksinya adalah 46 emas. Kalaupun ada target lain ya mudah-mudahan kontingan Indonesia bisa sampai di sana," kata Suwarno.

Sayangnya, hingga akhir penyelenggaraan SEA Games 2015, peringkat Indonesia tidak bergeser sama sekali dari posisi lima. Medali emas yang diraih juga tetap bertahan di angka 47 medali emas. 

Indonesia tidak bisa berbuat banyak selain menerima kenyataan mengulang kembali prestasi terburuk di SEA Games 2005. Menpora Imam Nahrawi sudah merencanakan untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran termasuk stakeholder, KONI, KOI, PB-PP, dan Satlak Prima. Terkait hal itu, Suwarno tak khawatir.

"Pertanggungjawaban besok bagaimana? Kalau saya, saya akan mempertanggungjawabkan prediksi saya 46 medali emas. Kalau yang tanggung jawab untuk mendapatkan peringkat dua, ya Bapak Djoko Pekik tanggung jawablah. Bukan saya," katanya. 

"Saya sudah sempat rem itu dan saya sudah berulang kali paparan. Jika hal itu tidak dipakai, ya monggo saja. Silakan dipertanggung jawabkan karena perhitungan Prima hasil itu tidak meleset,” pungkas Suwarno.
http://sport.detik.com/read/2015/06/18/235909/2946482/82/prestasi-indonesia-di-sea-games-2015-sudah-sesuai-perhitungan-satlak-prima

Ini kata Menpora soal jebloknya prestasi Indonesia di Sea Games 2015


Prestasi Indonesia dalam ajang Sea Games 2015 di Singapura, yang hingga kini masih berlangsung ternyata jauh dari harapan. Indonesia mematok target juara dan masuk dua besar, tetapi kenyataannya Sea Games mau berakhir, Indonesia hanya nangkring di urutan kelima dalam daftar perolehan mendali.
"Siapa yang mau nomor 5, kita pinginnya nomor 2. Tapi pertandingan ada kalah ada menang kan. Yang penting dilakukan dengan jujur dan benar enggak ada soal, itu aja," kata Menteri Pemuda dan Olahraga,Imam Nahrawi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (15/6).
Lebih lanjut, Imam menegaskan, pihaknya akan langsung melakukan evaluasi selepas perhelatan Sea Games 2015 di tutup. Tentunya menunggu pendamping kontingen atlet tiba di Tanah Air.
"Semua nanti kita evaluasi pasca Sea Games ini dan hari ini masih 4 cabang yang kita tunggu. Ada bulu tangkis dan lain-lain, dan nanti kita mendapat CDM seperti apa di lapangan, karena bisa jadi keluhan-keluhan itu ada di lapangan. Sabar dulu ya," jelasnya.
Jebloknya prestasi Indonesia dalam Sea Games di Singapura, khususnya cabang olahraga sepak bola, kata Imam, memberikan sinyal bila pembekuan PSSI adalah hal yang sudah tepat dilakukan. Dengan dibekukan dan dibenahinya PSSI, diharapkan dalan jangka 2 tahun ke depan, prestasi olahraga Indonesia dapat moncer kembali.
"Kalau seperti ini memang dibekuin. Makanya, setahun dua tahun kan boleh saja untuk membenahi semua. Tinggal ke depan kita perkuat juri, dana di segala permainan. Kalau terukur kan enak, kalau penilaian memang harus ada juri dan wasit kita standar internasional," tutupnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kata-menpora-soal-jebloknya-prestasi-indonesia-di-sea-games-2015.html


KASUS PEMBUNUHAN ANGELINE

 Solidaritas Masyarakat Bali for Engeline (Simbol) menyerahkan dokumen rahasia yang merupakan legal opinion kepada Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie untuk mengungkap dalang pembunuhan Angeline (8).
Koordinator Simbol, Made Suardana, mengungkapkan sebenarnya telah berupaya dalam mengungkap kasus Angeline dengan mengggali data-data dan fakta di lapangan.
Salah satunya meminta data primer dari berita acara pemeriksaan atas kasus pembunuhan Angeline namun ditolak polisi.
Pihaknya melihat beberapa keterangan dari tersangka dan saksi dalam kasus Angeline harus dilakukan verifikasi dengan alat bukti yang diperoleh penyidik.
Mereka mendesak Polda Bali untuk menetapkan tersangka dalam kasus kematian Angeline dengan legal opinion yang diberikan Simbol.
"Kami sudah membaca dan melihat bahwa ada orang lain selain Agus dalam kasus pembunuhan Angeline," tutur Suardana di Mapolda Bali, Senin (22/6/2015).
Kata dia, legal opinion yang didapatnya merupakan hasil pandangan dan pendapat hukum atas kasus Angeline yang merupakan data data sekunder yang bisa dipakai titik pola bagi polisi untuk mengungkap kasusnya.
"Legal opinion ini telah kami serahkan ke Kapolda, tetapi tidak bisa saya bocorkan di sini karena bersifat rahasia sekali," imbuhnya.
Diketahui Simbol merupakan wadah dari berbagai elemen kelompok masyarakat sepeti advokat, tokoh adat, agama, dan aktivis lainnnya.
http://news.okezone.com/read/2015/06/22/340/1169314/polda-bali-terima-dokumen-rahasia-ungkap-pembunuh-angeline

Ada Tersangka Baru Pembunuhan Angeline?

Keterangan terbaru Agus menyebutkan ada orang lain yang menurut bersangkutan terlibat.
Polisi memberi sinyal akan adanya tersangka lain dalam kasus pembunuhan Angeline (Engeline).Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie mengatakan penyidik sudah melakukan proses olah TKP (tempat kejadian perkara), pra rekonstruksi, penyitaan barang dan konfrontasi para saksi dan tersangka.
Semua itu dilakukan dalam rangka menemukan tersangka baru dalam kasus pembunuhan Angeline.
"Semua itu merupakan upaya yang menjadi bagian kewenangan penyidikan untuk memudahkan mendapatkan alat bukti yang sah," kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri, Senin malam 22 Juni 2015.
Penyidik memerlukan dua alat bukti untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka.
Saat ini, kata Kapolda, penyidik telah memiliki satu alat bukti yakni keterangan tersangka Agustinus Tai Andamai (25) tentang penyebab kematian Angeline yang diduga dilakukan lebih dari satu orang.
"Keterangan tersangka di mana menyebutkan ada orang lain yang menurut bersangkutan terlibat," kata jenderal bintang dua itu.
Bantah
Kuasa hukum Margriet, Hotma Sitompul menegaskan, kleinnya tak melakukan pembunuhan terhadap anak angkatnya, Angeline.
"Saya tidak baik mengomentari omongannya Agus. Tapi secara umum begini, kalau orang ini hari ini bicara A, besok B, lusa C begitu seterusnya. Silakan saja Agus memberikan keterangan. Tapi saya tidak mau komentari," kata Hotma.
Sejauh ini, tegas Hotma, kliennya sama sekali tak terlibat dalam kasus pembunuhan Angeline. "Sejauh ini dia tidak terlibat, tidak membunuh, tidak tahu. Justru dia menangis karena anaknya yang dikasihinya meninggal," ungkap.

http://www.dream.co.id/news/ada-tersangka-baru-pembunuhan-angeline-150623i.html

LAKE RETBA (DANAU PINK)

Danau Retba atau Lac Rose (artinya Pink Lake) terletak di utara Cap Vert semenanjung Senegal, sekitar 30 km (18 mil) utara-timur dari ibukota, Dakar di laut Afrika. Ini adalah nama untuk yang perairan merah muda disebabkan oleh Dunaliella salina ganggang dan dikenal untuk konten garam tinggi, hingga 40% di beberapa daerah.

Keterangan
Danau ini dipisahkan dari Samudera Atlantik hanya dengan koridor sempit bukit pasir, dan diberi nama untuk perairan pink, Dunaliella salina yang disebabkan oleh ganggang. Ganggang menghasilkan pigmen merah untuk membantu dalam menyerap cahaya, yang menyediakan energi untuk membuat ATP.  Warna ini terutama terlihat pada musim kemarau (dari bulan November sampai Juni) dan kurang terlihat selama musim hujan (Juli-Oktober).

Berwarna magenta semak samphire berkembang di gumuk pasir putih, dan bukit pasir yang terra-cotta-berwarna.
whenonearth.netlistflow.blogspot.com
Salt
Danau ini dikenal untuk konten garam tinggi, hingga 40% di beberapa daerah, yang terutama disebabkan oleh masuknya air laut dan penguapan selanjutnya.  Seperti Laut Mati danau cukup ringan bahwa orang bisa mengapung dengan mudah. ​​

Garam diekspor di seluruh wilayah hingga 3.000 kolektor, pria dan wanita dari seluruh Afrika Barat, yang bekerja 6-7 jam sehari, dan melindungi kulit mereka dengan beurre de Karite (shea butter), emolien yang dihasilkan dari Shea kacang yang membantu menghindari kerusakan jaringan. Garam yang digunakan oleh nelayan Senegal untuk mengawetkan ikan, komponen dari banyak resep tradisional termasuk hidangan nasional, sup ikan yang disebut thieboudienne.

Ikan di danau telah disesuaikan dengan kadar garam yang tinggi oleh berkembang cara untuk memompa keluar garam ekstra dan menjaga kadar air mereka seimbang. Ikan sekitar empat kali lebih kecil daripada mereka yang tinggal di lingkungan yang normal, sebagai akibat dari air garam dwarfisme ikan .

Warisan dunia
Danau Retba sedang dipertimbangkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.

https://en.wikipedia.org/wiki/Lake_Retba

Grand Prismatic Spring di Yellowstone National Park

Grand Prismatic Spring di Yellowstone National Park adalah musim semi terbesar panas di Amerika Serikat, dan terbesar ketiga di dunia,  setelah Frying Pan Lake di Selandia Baru dan Boiling Lake di Dominika. Hal ini terletak di Midway Geyser Basin.
en.wikipedia.org
Grand Prismatic Spring telah dicatat oleh ahli geologi bekerja di Survei Geologi Hayden 1871, dan dinamai oleh mereka untuk pewarnaan mencolok. Warna yang cocok dengan dispersi pelangi cahaya putih oleh prisma optik. Merah, oranye, kuning, hijau, dan biru

Sejarah
Catatan pertama musim semi adalah dari penjelajah Eropa awal dan surveyor. Pada tahun 1839, sekelompok pemburu bulu dari Amerika Fur Perusahaan menyeberangi Midway Geyser Basin dan membuat catatan dari "danau mendidih", kemungkinan besar Grand Prismatic Spring, dengan diameter 300 kaki (90 m). Pada tahun 1870 yang Washburn-Langford-Doane Ekspedisi mengunjungi musim semi, mencatat 50-kaki (15 m) geyser di dekatnya (yang kemudian dinamai Excelsior).

Warna
Warna-warna cerah di musim semi adalah hasil dari bakteri berpigmen di tikar mikroba yang tumbuh di sekitar tepi air kaya mineral. Bakteri menghasilkan warna mulai dari hijau ke merah; jumlah warna di tikar mikroba tergantung pada rasio klorofil untuk karotenoid dan pada suhu air yang nikmat satu bakteri di atas yang lain. Di musim panas, tikar cenderung oranye dan merah, sedangkan di musim dingin tikar biasanya berwarna hijau gelap. Pusat kolam steril karena panas yang ekstrim.

Warna biru air di tengah kolam hasil dari warna biru intrinsik air, itu sendiri hasil dari penyerapan selektif air dari panjang gelombang cahaya tampak merah. Meskipun efek ini bertanggung jawab untuk membuat semua badan besar biru air, sangat intens di Grand Prismatic Spring karena kemurnian tinggi [meragukan - mendiskusikan] dan kedalaman air di tengah-tengah musim semi.

sumber:https://en.wikipedia.org/wiki/Grand_Prismatic_Spring

Gua Es Islandia

Siapa sih yang nggak tau keindahan alam Islandia? Siapa sih yang nggak mau pergi kesana?
Di Islandia ada Gua Es yang sangat indah, terletak di dekat desa Fagurholsmyri, Islandia. Gua ini tampak seperti ruangan yang terbuat dari kristal, maka dri itulah Gua ini disebut Crystal Cave
pic :ilove.travel



BEBEK AJA DI HORMATI

Orang-orang Inggris sangat menghormati bebek, sampe-sampe mereka membuat jalur khusus untuk bebek. Di London, Bimingham, dan Manchester sudah ada Dyck Lanes/jalur khusus bebek. Semua itu untuk mendorong para pejalan kaki supaya lebih perhatian kepada alam sekitar dan agar bebek-bebek bisa berjalan dengan aman seperti pejalan kaki lainnya.

Gambar :www.huffingtonpost.com
sumber : askfm Audrey Teguh